Seks tidak dan bukan alasan utama untuk manusia menuju pernikahan.
Namun seks juga adalah kebutuhan penting didalam pernikahan.
Pernikahan yang berlandaskan seks, sangat rentan mengalami badai dan rawan untuk terjadi perselingkuhan dan lain sebagainya.
Saya menulis artikel pendek ini, karean saya telah menyaksikan cukup banyak pernikahan teman teman saya maupun ada dari keluarga saya sendiri yang terjadi karena sadar tidak sadar motivasi utama mereka menikah adalah seks.
Dan memasuki tahun tahun berikut, terjadilah hal hal diatas yang sudah saya sebut tadi, dimana akirnya sampai ada yang bercerai, kekerasan dalam rumah tangga, dan dampak yang paling membuat hati saya sedih adalah anak anak mereka menjadi tidak bahagia di masa kecil mereka.
Seks menurut survey menempati urutan atas dalam kenikmatan yang paling diburu dicari oleh manusia.
Seks diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan mulia, khususnya saat sudah memasuki sebuah pernikahan yang sah.
Seks akan menjadi bencana jika dinikmati sebelum masa pernikahan, seks adalah salah satu reward dari pernikahan yang sah dan diberkati.
Jika tidak menyenangkan, kenapa seks diciptakan Tuhan ? Namun bukan berarti seks boleh dilakukan sebelum masa pernikahan, di jaman sekarang ini seks sudah menjadi hal yang lumrah bahkan ada saya mendengar anak kecil berumur lima tahunan sudah mengerti untuk hal hal yang berbau pornografi,
Saya sampaikan hal ini dari kacamata firmn Tuhan, dimana seks hanya boleh terjadi saat sepasang manusia sudah dipersatukan dalam pemberkatan pernikahan yang sah.
Bahkan didalam firman Tuhan di kitab Kidung Agung, ditulis banyak romantisme yang " berbau seks" ditulis secara blak blakan, namun didalam percintaan sebuah pernikahan.
Seks akan sangat menjadi kutuk dan menghancurkan jika dilakukan diluar pernikahan ataupun terjadi sebelum pernikahanm, ataupun dilakukan dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya.
Didalam pernikahan , seks adalah sarana rekreasi pasangan yang sah, dan sarana media untuk mengasihi mencintai mengekspesikan kasih cinta satu dengan yang lain secara keseluruhan, karena melibatkan fisik, jiwa dan roh, semua elemen itu terlibat didalam seks sebuah pernikahan yang sah.
Pernikahan adalah lebih luas daripada aktifitas seksual, pernikahan adalah sebuah komitmen seumur hidup yang berisi ikatan jiwa, tubuh dan roh,
Seks dan pernikahan adalah satu kesatuan, satu unsur yang tidak bisa dipisahkan, namun sekali lagi hendaknya pernikahan tidak dipimpin dan dikendalikan oleh aktifitas seksual saja,
Komunikasi, persahabatan, dan saling mengerti adalah unsur lain didalam sebuah pernikahan.
Hendaklah pernikahan dipimpin oleh sebuah visi dan mimpi untuk menjadi pasangan yang memuliakan Tuhan
Dan janganlah pernikahan kita hanya didominasi oleh keinginan melakukan hubungan fisik saja.
Biarlah firman Tuhan yang menjadi nahkoda pernikahan kita.